Ketika Kepentingan Bisnis Mengalahkan Masalah Moral dan Etika

Inilah Tips Praktis Mencuci Helm Sendiri

Hampir semua pengendara memakai helmnya setiap mereka mengendarai motor. dengan seringnya helm dipakai maka tak elak lagi helm tersebut terk...

Ketika Kepentingan Bisnis Mengalahkan Masalah Moral dan Etika


Secara umum, pengertian periklanan adalah komunikasi non-individu,dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba serta individu-individu, Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi.mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi, internet, dan lain - lain. Komunikasi Massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. 

Promosi adalah suatu cara yang digunakan perusahaan untuk menyebarkan informasi mengenai suatu produk agar dapat tersampaikan kepada konsumen dengan baik dan berusaha untuk mempengaruhi sikap dan prilaku konsumen dalam melaksanakan keinginan atas keputusan membeli suatu produk. Sehingga konsumen dapat menggunakan produk perusahaan dan menjadi pemakai setia.

Advertising atau periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan promosi yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli, sasaran dan masyarakat. 

Banyaknya produk deterjen yang beredar di pasaran membuat persaingan dalam bisnis ini semakin ketat. Setiap produsen deterjen mengiklankan produknya di media cetak maupun media elektronik dengan menampilkan kelebihan dari masing-masing produk yang dimilikinya. Inilah yang ironis dimana kepentingan bisnis kadang melupakan masalah etika. Padahal iklan seharusnya berisi informasi tentang suatu produk sehingga konsumen dapat mengenal dan mengetahui seperti apa produk yang akan ia pakai. 

Dari laman Liputan6,com, diberitakan sebuah Iklan detergen asal China menampilkan seorang pria keturunan Afrika, dengan pakaian putih yang ternoda oleh cat, sedang menggoda seorang gadis cantik. Ketika mendekat ke perempuan tersebut, mulut sang pria justru dijejali kapsul sabun pembersih. Lelaki itu kemudian dimasukkan paksa ke mesin cuci. Kemudian wanita itu duduk di atas mesin cuci sementara sang pria terdengar berteriak di dalamnya. Ketika pintu mesin dibuka, muncul pria berwarna kulit lebih terang mengenakan kaos bersih berwarna putih.

Iklan yang cukup ofensif itu memicu kemarahan di media sosial dan para penggunanya menganggap bahwa promosi tersebut rasis.
"Ya Tuhan. Apakah orang di bidang pemasaran tak mendapatkan pendidikan tentang ras?," tulis salah satu pengguna Weibo.
"Jika kamu tak mengerti mengapa iklan itu rasis, selamat, kamu merupakan orang yang rasis," tulis seseorang ketika pengguna lainnya mencoba membela iklan tersebut.
Dikutip dari CNN, Jumat (27/5/2016), iklan tersebut diduga menjiplak promosi asal Italia, di mana seorang pria berbadan kurus dicuci dengan detergen berwarna sehingga badannya berubah menjadi berotot dan berkulit gelap. Iklan itu memiliki slogan 'color is better' atau 'berwarna lebih baik'.

Perusahaan di balik iklan detergen itu, Qiaobi, tak menanggapi permintaan komentar dari CNN. Mereka bahkan belum melakukan apapun untuk menangani kemarahan yang muncul di media sosial.

Ini bukan pertama kalinya iklan dituduh tak memiliki kepekaan terhadap isu rasisme. Sebelumnya terdapat beberapa kritik di dunia maya setelah foto pria berkulit gelap dalam poster film Star Wars: The Force Awakens tampak dikecilkan.

Sementara itu dikabarkan sejumlah orang Afrika yang tinggal di Tiongkok, khususnya di provinsi Guangdong selatan, mengeluhkan perilaku diskriminasi dan prasangka dari penduduk setempat karena stigma terhadap kulit gelap.

Stigma tersebut juga muncul di beberapa negara Asia lain. Sebuah perusahaan kecantikan Thailand, terpaksa menarik iklannya dan mengeluarkan permintaan maaf setelah merilis pernyataan dalam iklan yang berkata 'hanya dengan menjadi putih, Anda akan menang'.

Selanjutnya. Hendaklah dalam iklan kita tetap menjunjung tinggi etika dan moral seperti :
  • Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan produknya, atau lebih ke arah melebih - lebihkan iklan yang sebenarnya apa yang dilebih - lebihkan tidak ada dalam produk.
  • Tidak memicu SARA, terlebih karena Indonesia memiliki ragam suku,adat, dan budaya sehingga penayangan iklan diusahakan tidak ada yang menyindir kalangan masyarakat di pelosok manapun. harus disesuaikan agar dapat diterima dimana saja.
  • Tidak bertentangan dengan norma - norma yang berlaku.
  • Tidak melanggar etika dalam berbisnis . seperti iklan deterjen yang menyindir / menjatuhkan produk deterjen lainnya
  • Dan lain- lain
Demikian semoga bermanfaat. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...